1. Tari Sparkling SuroboyoSebuah karya tari yang muncul ditengah masyarakat Surabaya yang heterogen dan berlatar belakang Kesenian urban membentuk gaya tersendiri bernuansakan kekinian baik pada ragam gerak yang mengacu pada motif gerak tari daerah Jawa Timur yang berkembang di Surabaya juga pada sentuhan musik tradisional yang mengiringinya. Kelincahan dan kecerian pada tarian ini menggambarkan ungkapan semangatnya Kota Surabaya sebagai kota tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. |
2. LudrukMerupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil ceritera tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi lawak dan diiringi gamelan sebagai musik. |
3. Tari RemoBiasanya ditampilkan pada upacara Selamat Datang, yang menggambarkan karakter dinamis masyarakat Surabaya atau spontanitas dan keberanian seorang pangeran. Tarian ini diiringi musik gamelan dalam gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slenthem, zitter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Gendingnya adalah Jula-Juli Suroboyo, Tropongan, kadang-kadang dilanjutkan dengan Walang Kekek, Gedog Rancak, Krucilan atau kreasi baru lainnya. |
4. KentrungMerupakan kesenian tradisional yang dimainkan oleh sebuah grup dengan seperangkat alat musik yang terdiri dari kendang, ketipung dan jidor. Biasanya para pemain menggunakan kaca mata hitam dengan ceritera-ceritera yang berisi sindiran halus. Sedangkan pada masa penjajahan, digunakan para pejuang untuk membangkitkan semangat persatuan dan perjuangan. |
5. OkolMerupakan permainan rakyat yang biasanya ditampilkan pada acara bersih desa di desa Made kecamatan lakarsantri. Kesenian ini merupakan adu kekuatan antara dua pemain di atas panggung seluas 3 m2 yang terbuat dari jerami dengan cara membanting lawannya. Bagi yang terbanting dua kali dinyatakan kalah. |
6. Seni UjungKesenian ini pada mulanya merupakan kesenian yang dipentaskan pada upacara meminta hujan. Dalam perkembangannya, banyak dipentaskan pada acara-acara penghelatan. |
7. BesutanMerupakan kesenian yang timbul pada masa penjajahan sebagai media untuk mempersatukan bangsa dan menggugah semangat keberanian bangsa dengan lambang-lambang yang dipergunakan oleh busana. |
8. Upacara Loro PangkonPengantin dari Mojokerto dikenal dengan sebutan Loro Pangkon, atau kadang-kadang disebut juga Jago Loro Pangkon. Yang menarik dari prosesi upacara temu adalah adanya dialog antara wakil pihak pengantin pria dengan wakil pihak pengantin putri yang isinya antara lain nasehat perkawinan. Dalam melakukan dialog wakil pihak pengantin laki-laki sambil menggendong seekor ayam jago (duplikat) yang nantinya diserahkan pada wakil pihak pengantin putri. Selain itu busana penggantin juga didasarkan pada data-data relief serta kitab sastra pada masa Majapahit. Hal ini perlu diingat bahwa daerah Mojokerto khususnya Trowulan pernah menjadi pusat kerajaan yang sangat besar pada sekitar abad XIII hingga abad XIV yaitu, kerajaan Majapahit. |
9. Tari Lenggang SuroboyoDisajikan pada perkembangan budaya masyarakat sekarang, untuk mengangkat citra serta menepis kesan negatif Tand’an dan Ledek serta Jaranan Sandur Madura, maka lahirlah seni tata gerak baru yang dinamakan Lenggang Surabaya. Dengan didukung iringan gamelan, tata rias, tata busana dan tata konfigurasi serta tata sopan yang baru maka tari Lenggang Surabaya terasa lebih sopan dan pantas untuk ditampilkan. |
10. Tari Hadrah JidorTari ini merupakan suatu pengembangan kesenian musik hadrah yang kental dengan nuansa Islam, khususnya Timur Tengah dan Jawa. Pada awalnya tarian ini hanya merupakan gerakan-gerakan dinamis para pemukul rebana/terbang, secara bebas sesuai kemauan penabuhnya. namun pada tahun 1990-an beberapa koreografer penata tari di Surabaya, Gersik, Sidoarjo menyelaraskan gerakan dinamis penerbang tersbut dalam suatu gerakan yang teratur dan rapi sehingga berbentuk tarian dan dilakukan secara tersendiri oleh penari dan diiringi musik terbang dan jidor. |
11. Tari Kuda Luping (Jathilan/Jaran Kepang)Tarian ini berasal dari seni tradisional Kediri yang sampai sekarang masih sangat digemari masyarakat dan di Surabaya dapat ditemui beberapa kelompok yang sering mengadakan pertunjukannya di Taman Balai Kota. |
12. SrimulatDipertunjukkan di Kompleks Taman Hiburan Rakyat Surabaya Mall. Acara yang dipertunjukkan berupa ceritera khas Surabaya yang setiap malam selalu berganti-ganti dengan diselingi oleh lawakan/komedi dan tari kreasi baru. |
13. Tari Ning AyuNing merupakan sebutan sosok wanita Surabaya yang mengungkapkan keceriaan, kecantikan, percaya diri dalam menghadapi dari depan bak gadis metropolitan dengan keberanian wujud dari kota yang panas dan hasil dari legenda Kota Pahlawan. |